Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi
Judul : Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi
link : Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi
Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi
Apa itu kalimat konotasi dan denotasi? Berdasarkan maknanya, kalimat digolongkan menjadi dua jenis yaitu konotasi dan denotasi. Kali ini kita akan coba membahas secara lengkap mengenai makna kalimat yaitu kalimat denotasi dan kalimat konotasi dan beberapa contoh kalimatnya
Kalimat konotasi banyak digunakan pada karya sastra seperti pada puisi, pantun, cerpen, dan karya sastra yang lainnya, karena kalimat konotasi dianggap lebih indah daripada kalimat denotasi.
Bagaimana mengidentifikasi apakah suatu kalimat tersebut merupakan kalimat konotasi atau bukan? Hal tersebut bisa terlihat melalui ambigu maknanya. Apabila makna kalimat tersebut masuk akal, maka itu merupakan kalimat denotasi. Sedangkan apabila dianggap tidak masuk akal, maka kalimat tersebut merupakan kalimat konotasi.
2. Maria adalah anak kesayangan di dalam keluarganya.
Contoh kalimat nomor satu merupakan kalimat konotasi, karena kalimat tersebut memiliki makna yang tersirat, yang dimaksud “anak emas” dalam contoh tersebut bukan anak yang terbuat dari emas sehingga tidaklah masuk akal. Maka, kalimat nomor satu merupakan kalimat konotasi.
Kalimat denotasi banyak digunakan pada teks ilmiah seperti jurnal, laporan ilmiah, laporan penelitian, dan lain – lain. Hal tersebut karena kalimat denotasi tidak memiliki ambigu atau tafsir ganda yang hanya terjadi pada kalimat konotasi.
Untuk membedakan apakah suatu kalimat merupakan kalimat konotasi atau bukan, adalah dengan melihat ke dalam konteks kalimat tersebut, apakah kalimat tersebut memiliki makna ganda atau tidak. Apabila memiliki makna ganda, maka kalimat tersebut adalah kalimat konotasi.
2. Yuri menaruh buku di atas meja hijau yang ada di ruangan itu.
Kalimat pertama yang ada di contoh di atas memiliki makna ganda atau ambiguitas, apakah “meja hijau” merupakan meja berwarna hijau ataukah sebenarnya ada hal yang lain yang dimaksud. Sedangkan pada kalimat nomor dua, tidak ditemukan keambiguitasan,
Maka, kalimat nomor dua merupakan kalimat denotasi.
Contoh – Contoh Kalimat Denotasi :
Demikianlah pengertian dan penggunaan kalimat konotasi dan denotasi. Keduanya memiliki perbedaan yang jelas dan telah dipaparkan di artikel di atas. Semoga bermanfaat.
Pengertian Kalimat Konotasi dan Denotasi
Kalimat Konotasi
Kalimat konotasi merupakan kalimat yang memiliki makna ekplisit atau makna yang bukan sebenarnya ada di kalimat. Kalimat konotasi biasanya mengandung ungkapan atau kiasan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, kalimat konotasi bisa bermakna positif ataupun negatif. Konotasi yang bermakna positif misalnya “lapang dada” yang bermakna bersabar. Sedangkan konotasi yang bermakna negatif contohnya“panjang tangan” yang bermakna suka mencuri.Kalimat konotasi banyak digunakan pada karya sastra seperti pada puisi, pantun, cerpen, dan karya sastra yang lainnya, karena kalimat konotasi dianggap lebih indah daripada kalimat denotasi.
Bagaimana mengidentifikasi apakah suatu kalimat tersebut merupakan kalimat konotasi atau bukan? Hal tersebut bisa terlihat melalui ambigu maknanya. Apabila makna kalimat tersebut masuk akal, maka itu merupakan kalimat denotasi. Sedangkan apabila dianggap tidak masuk akal, maka kalimat tersebut merupakan kalimat konotasi.
Contoh kalimat konotasi
1. Danu menjadi anak emas di kelas.2. Maria adalah anak kesayangan di dalam keluarganya.
Contoh kalimat nomor satu merupakan kalimat konotasi, karena kalimat tersebut memiliki makna yang tersirat, yang dimaksud “anak emas” dalam contoh tersebut bukan anak yang terbuat dari emas sehingga tidaklah masuk akal. Maka, kalimat nomor satu merupakan kalimat konotasi.
Contoh – contoh kalimat konotasi :
Fara hidup sebatang kara di kota rantau.
Sebatang kara = Sendirian
Tidak ada yang tahu bahwa Hamid adalah serigala berbulu domba.
Serigala berbulu domba = penjahat yang berpura – pura baik.
Wasapadalah terhadap musuh di dalam selimut!
Musuh dalam selimut = musuh yang berpura – pura menjadi teman.
Banu tidak menyadari bahwa dirinya sudah jadi sapi perah oleh teman – temannya.
Sapi perah = Orang yang hanya dimanfaatkan saja
Aku tidak percaya dengan kabar angin yang terdengar sekarang.
Kabar angin = berita yang tidak jelas informasinya
Vivi rela menjadi kambing hitam ketika ada masalah itu.
Kambing hitam = orang yang selalu disalahkan
Budi besar kepala, itulah mengapa teman – teman menjauhinya.
Besar kepala = sombong
Pak Komar sangat rendah hati kepada siapapun, termasuk orang yang tidak dikenalnya.
Rendah hati = tidak sombong
Kalimat Denotasi
Kalimat denotasi merupakan kalimat yang merujuk kepada makna yang sebenarnya. Maka yang dimaksud di sini adalah, kalimat denotasi tidak menyembunyikan makna khusus atau memiliki arti lain, karena kalimat denotasi adalah menyampaikan apa yang sebenarnya tertulis di dalam kalimat.Kalimat denotasi banyak digunakan pada teks ilmiah seperti jurnal, laporan ilmiah, laporan penelitian, dan lain – lain. Hal tersebut karena kalimat denotasi tidak memiliki ambigu atau tafsir ganda yang hanya terjadi pada kalimat konotasi.
Untuk membedakan apakah suatu kalimat merupakan kalimat konotasi atau bukan, adalah dengan melihat ke dalam konteks kalimat tersebut, apakah kalimat tersebut memiliki makna ganda atau tidak. Apabila memiliki makna ganda, maka kalimat tersebut adalah kalimat konotasi.
Contoh Kalimat Denotasi
1. Prama menyeret tetangganya ke meja hijau guna mendapatkan pengadilan.2. Yuri menaruh buku di atas meja hijau yang ada di ruangan itu.
Kalimat pertama yang ada di contoh di atas memiliki makna ganda atau ambiguitas, apakah “meja hijau” merupakan meja berwarna hijau ataukah sebenarnya ada hal yang lain yang dimaksud. Sedangkan pada kalimat nomor dua, tidak ditemukan keambiguitasan,
Maka, kalimat nomor dua merupakan kalimat denotasi.
Contoh – Contoh Kalimat Denotasi :
1. Arya memiliki tangan yang panjang, lebih panjang dari tangan manusia umumnya.
2. Kumbang Banteng mempunyai kepala yang keras apabila dibandingkan dengan kumbang lainnya.
3. Melihat pembantunya sedang mengepel lantai, Rani mengangkat kaki ke atas meja.
4. Ular, kadal, dan beberapa jenis hewan reptil lainnya adalah hewan berdarah dingin.
5. Pak walikota meresmikan sebuah lapangan sepak bola baru yang diberi nama Lapangan Dada.
Lihat Juga Jenis-jenis Frasa dan Contohnya
Demikianlah pengertian dan penggunaan kalimat konotasi dan denotasi. Keduanya memiliki perbedaan yang jelas dan telah dipaparkan di artikel di atas. Semoga bermanfaat.
Demikianlah Artikel Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi
Sekianlah artikel Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengertian dan Contoh Kalimat Konotasi dan Denotasi dengan alamat link http://cheatterbaru2.blogspot.com/2016/01/pengertian-dan-contoh-kalimat-konotasi.html