Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang

Judul : Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang
link : Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang
Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang

Pengalaman mistis dari ig @widyandraa., Kali ini saya mau menceritakan perjalanan pendakian saya ke gunung lawu...
Ini adalah perjalanan yg biasa saya lakuin... Ga ada yg aneh.. Ya biasa aja... pendakian biasa prepare seperti biasa...
Pergi dr pasar senen menuju semarang poncol awal mula nya memang akan mendaki gunung merapi.. Tp banyak kabar cuaca disana sdg tdk oke.. Dan pos air hanya di basecamp berpergian utk 2 org dgn konidisi seperti itu kurang efektif.. Karena dr awal packing kita sudah keberatan dgn gear pribadi gear kelompok yg sudah di share dr awal... Di tambah air yg harus kita bawa utk keperluan naik, camp, dan turun... Karena gn.merapi tidak utk summit attack,,
Singkat cerita kita merubah tujuan ke berangkatan kita menuju gunung lawu.. Dr semarang kita naik travel ke solo (mempersingkat waktu) dr solo kita ke tawamangu.. Dr tawamangu kita ke cemara kandang.. Dengan jarak tempuh sekitar 7jam dr semarang.
Sesampainya di cemoro kandang kita registrasi.. Setelah itu shalat qashar dzuhur-ashar, packing ulang dan berangkat kurang lebih sekitar puku 14:15 WIB... Untuk trek sendiri cukup landai, kareba cemoro kandang memiliki jarak tempuh bh panjang dr cemoro sewo yg sepanjang jalan lebih banyak jalan menanjak dan harak tempuh lebih sedikit...
Part 1
Sepanjang trek kita hanya berdua.. Sepanjang suami di belakang mengambil beberapa foto.. Saya berada di depannya untuk mencari jalan yg nyaman utk di pijak..
Mungkin suami tidak menyadari apa yg saya rasakan... Saya beberapa kali menabrak sarang laba laba besar... Dgn artian mungkin hari ini tdk ada yg mendaki lawu via cemoro kandang (tapi positifnya, mungkin saja laba laba itu baru beberapa jam yg lalu membuat sarangnya, hehehhe)
Saya dan suami merasa hanya mengalami kelelahan kelelahan wajar... (ya dalam fikir kami, karena hanya berolahraga 1 hari dan bergadang terus selama seminggu ini )
Akhirnya sblm pos 1 kami berniat utk beristirahat sbntr sambil menyantap makanan karena kebetulan kami blm makan siang.... Entah hanya perasaan saya saja, atau suami saya juga merasakan.. Sepertinya kita kurang tepat membuka matrass dan kompor di lokasi ini...
Bulu kuduk saya merinding dr awal pendakian dan di tenpat ini yg terparah.... Seperti banyak mata yg memperhatikan kita... Pohon bergoyang tidak sesuai dengan angin yg meniup.... (positifnya sekali lagi, mungkin ada tupai yg loncat dari satu pohon.ke pohon lain, hehehe) saya makan lebih cepat dr suami karena makin tidak karuan duduk disitu sambil.melihat jam tangan bahwa kita masih mengejar minimal pos 3 utk camp.. Karena disitu ada pos air,, suami pun meng iyakan kemauan saya... Jujur ini adalah pendakian saya yg terhorror bagi saya... Utk pendakian malam malam berjalan sendiri pun saya pernah.. Entah hanya di gunung ini sy merasakan byk yg ga beres.. Hehehehe..... Kita melanjutkan perjalanan kurang lebih saat itu pukul 14:40 an.. Blm jam 3...
Perasaan makin tidak karuan dalam hati terus memanjatkan doa agar dilindungi... Namun langkah demi langkah kami seperti di sambut kiri kanan.. Begitu lah perasaan saya... Dan ketika suami teringgal dua belokan di belakang benar saja.. Saya melihat satu sosok yg sbenernya bukan hal baru bagi saya melihat sosok sosok seperti itu hehhe, .. Sosok tinggi hitam itu berdiri pas di jalur yg akan di lalui.. Mau tidak mau saya harus melalui nya.. Berdalih menunggu suami dan memalingkan pandangan dr sosok tersebut, ketika suami sdh dekat jaraknya dgn saya.. Saya kembali membalikan pandangan saya ke trek.. Dan sosok itu hilang, bukannya lega.. Saya malah semakin deg degan... Hehhehehe 😅😅😅
Part 2
Setelah melewati jalan setapak dgn ilalang hijau menjulang tinggi bahkan tidak terlihat sinar matahari kearah kami.. Sy menaikan speed saya.. Dan suami saya teringgal lagi.. Ingin rasanya bilang... Kamu jalannya agak cepet, aku have feeln' not good... Tapi takut mereka nya ngerti... Saya uduk duduk di pohon yg sudah mati karena tumbang... Ketika saya duduk.. Dan mata ini tetap mencari disekitaran.. Saya melihat ada yg loncat dr belakang semak ke jurang... Ya jelas itu jurang.. Ketika saya berdiri dan ingin memastikan itu jurang, saya melihat kesebelah kiri dan itu memang jurang.. Entah perasaan saya ingin rasanya turun saja.. Padahal fisik saya sudah mulai ok utk nanjak... Ketika suami saya mulai dekat dia bilang.. "kenapa ya kok fisik aku payah bgt, mungkin kurang olahraga,," aku bilang mungkin beban tas mu itu lho... Sini mau di bagi lagi ? Karena meskipun kami share logistik.. Saya tau betul tas dia masih lebih berat dari tas saya.. Yg emang udh berat bgt juga 😅😅😅
..
Kita melanjutkan kembali perjalanan...
Dan saya sendiri merasa ini belokan belokan ciluk ba... Hahhahaha karena setiap belokan kita tdk bisa melihat apa yg didepan.. Kuping mulai merasa aneh aneh.. Dan bulu kuduk makin berdiri ketika saya berhenti sejenak dengan dengan alasan menunggu suami yg tdk jauh dr belakang sambil celinguk ke atas melihat seperti bangunan.. Cuma berada di bawah pohon agak besar dan pandangan ini tdk berhenti memandang bangunan itu... Saya merasa semakin tidak beres... Saya berdalih sakit perut dan bilang ke suami kalo ini aku udh telat 4 minggu lho ay... Suami saya jadi berfikir dan takut jika benar isterinya sudah hamil...sebenrnya saya sendiri ga ngerasain sakit perut.. Hanya saja memang feeling saya smkin kuat untuk turun aja.. Tapi saya masih saja mengurungkan niat tersebut..dan menuju bangunan itu. Ternyata itu bangunan pos 1, ya... Dengan keringat yg terus menetes sebesar besar biji jagung tapi kita baru sampe pos 1 😅😅😅 harus berapa kali lagi terkaget kaget.. Deg degan untuk melalui gunung lawu ini Ya Allah.. 😁😁😁 suami saya dengan sangat berani nya masuk ke dalam bangunan itu... Padahal saya sendiri sudah melihat sosok yg jangkung di trek tadi ada di sebelah lawang pintu yg suami saya masuki.. Saya terus memanjatkan doa... Karena tujuan kami memang mau naik gunung.. Bukan mau macem macem.. Tapi mungkin saja jejak langkah kami mengganggu.. Mungkin saja aroma masakan kami yg mengganggu.. Atau mungkin saja suara suara kecil kami mengganggu.. Who knows?? kan ... Saya tetap melangkah kan kaki meninggalkan suami yg tertinggal di bawah.. Karena saya tdk mau berlama lama di situ.. Jujur aja ini pendakian pertama saya dengan mental yg paling lemah...untuk fisik, kami berdua masih merasa bisa utk naik.. Tapi sesampainya diatas.. Kami menemukan trek setapak yg lebih gelap lagi.. Saya ttp melihat jam... Sambil menghitung estimasi kapan kita sampai.. Dan memikirkan bagaimana kita camp diatas sana.. Baru trekking aja kita udh disambut terus.. Akhirnya saya bilang ke suami aku... " If I was pregnant, who felt the ghost was not just me .. but our child" dan suami saya akhirnya mengajak kami turun... Saya sedikit menahan untuk turun kembali... Tapi suami saya akhirnya melontarkan pertanyaan kepada saya "Are you more sure of going down or up?" dan saya bilang... Lets going down.. Suamipun menyetujuinya dengan semangat dan berkata OK. Kami turun dengan terburu buru suami ku berapakali terpeleset speed dia yg tinggi membuat saya yg didepannya seperti ikut terdorong dorong...kita melewati tempat kita istirahat.. Tempat makan.. Dan tempat si mahluk berdiri saya merasa disentuh berkali kali..dan saya terus memacu speed saya berapakali kita lewati tempat tempat itu akhirnya kita bertemu dengan 4 org anak muda yg sedang jalan jalan biasa pecah air mata saya menetes.. Baru kali ini saya ga kuat sama beginian.. Saya berapa kali liat.. Saya baru mengatakannya pada suami.. Dan suamipun tersenyum sambil berkata.. Aku tahu.. Aku tahu yg kamu lihat.. Aku tau yg kamu rasain.. Aku mencoba buat kamu berani.. Tapi aku juga ga pengen kamu kenapa kenapa.. Dan akhirnya kami memutuskan utk camp di campground lawu ketinggian 1426mdpl
ini memang pendakian saya dengan judul "ter"
Terdadakan. Ternekat. TernGEyel. Tersedikit. Tertakut. Terhorror. Terjauh. Dan terlelah karena akses menuju sini begitu sulit... Ini menjadi pengalaman saya yg paling ironis.. Tapi kami lebih baik begini daripada kami nekat melanjutkan perjalanan yg sudah terlalu banyak in trouble nya...
Bukan maksudn menakuti... Karena setiap manusia memiliki keberanian.. Tuhab mencipatkan kita sebagai mahluk sempurna, namun utk meminimalisir dampak psikis.. Kita memutuskan utk tdk melanjutkan pendakian tanpa penyesalan. Sekian. Jangan lupa berikan tanggapanmu dengan like, komen & tag temenmu di postingan ig @mountnesia

Demikianlah Artikel Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang
Sekianlah artikel Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pengalaman Mistis Lawu via Cemoro Kandang dengan alamat link http://cheatterbaru2.blogspot.com/2017/05/pengalaman-mistis-lawu-via-cemoro.html