KISAH DO'A QUNUT (2)
Judul : KISAH DO'A QUNUT (2)
link : KISAH DO'A QUNUT (2)
KISAH DO'A QUNUT (2)
Brosur MTA, Ahad, 15 Oktober 2000/17 Rajab 1421 Brosur no. : 1055/1095/SI
Tarikh Nabi Muhammad SAW (ke-85)
Para shahabat yang menanti kembalinya Haram bin Milhan, karena mereka belum mengetahui bahwa ia sudah dibunuh oleh ‘Amir bin Thufail tetapi setelah ditunggu-tunggu tidak juga kembali ke tempat mereka, maka mereka segera berangkat ke rumah ‘Amir bin Thufail.
Dan sewaktu rombongan kaum muslimin datang ke qabilah tersebut, mereka sudah dikepung oleh kaum dari suku-suku tersebut, dan dengan komando dari “Amir bin Thufail sendiri mereka serentak menyerang kaum muslimin dengan besar-besaran.
Setelah kaum muslimin mengetahui bahwa mereka sudah dalam bahaya, maka tidak ragu-ragu lagi mereka harus melawan musuh. Seketika itu terjadilah pertempuran sengit antara kaum muslimin dengan kaum ’Ushayyah, Ri’il dan Dzakwan. Dengan penuh keberanian yang disertai keikhlasan dan tawakkal kepada Allah, kaum muslimin terus bertempur mempertahankan kehormatannya sebagai ummat yang beriman kepada Allah meskipun sampai titik darah yang penghabisan.
Oleh karena fihak pengepung luar biasa banyaknya, maka dengan sendirinya rombongan kaum muslimin menderita kekalahan serta gugur semuanya. Hanya dua orang yang dapat terlepas dari pembunuhan, yaitu Ka’ab bin Zaid dan ‘Amr bin Umayyah. Ka’ab bin Zaid dapat menyelamatkan diri dengan cara pura-pura telah mati bersama-sama kawan-kawannya yang telah gugur. Kemudian dengan cepat kembali ke Madinah dengan menderita luka-luka pada tubuhnya. Adapun ‘Amr bin Umayyah Adl-Dlamriy, ia bersama dengan seorang Anshar dari bani ‘Amr bin ‘Auf tidak menyaksikan terjadinya pertempuran itu karena mereka bertugas berjalan di belakang rombongan. Setelah mereka mengetahui bahwa saudara-saudaranya telah gugur, lalu orang Anshar tersebut bertanya kepada ‘Amr bin Umayyah, “Bagaimana pendapatmu”. ‘Amr bin Umayyah menjawab, “Sebaiknya kita memberitahukan hal ini kepada Rasulullah”. Lalu orang Anshra itu berkata, “Tetapi tidak sepantasnya kalau aku menjauhkan diri dari tempat terbunuhnya Al-Mundzir bin ‘Amr ini”. Kemudian orang Anshar itu menyerang musuh sehingga gugur. Dan ‘Amr bin Umayyah pun ditawan oleh musuh. Tetapi setelah dia memberitahukan bahwa dia orang dari Mudlarr, lalu ‘Amir bin Thufail melepaskannya. Kemudian ia kembali ke Madinah.
Di tengah perjalanan di Qarqarah ‘Amr bin Umayyah bertemu dengan dua orang laki-laki dari bani ‘Amir. Mereka berdua berhenti dan berteduh bersama ‘Amr bin Umayyah, padahal dua orang tersebut telah mengikat pernjanjian dengan Rasulullah SAW dan dalam perlindungan beliau. Tetapi ‘Amr bin Umayyah belum mengetahuinya. Ketika kedua orang bani ‘Amir tersebut berhenti dan singgah di tempat itu, ‘Amr bin Umayyah bertanya kepada mereka, “Dari suku apa kalian berdua ?”. Keduanya menjawab, “Dari Bani ‘Amir”. Kemudian ‘Amr bin Umayyah menunggunya hingga keduanya tertidur, maka ketika itu dia membunuh kedua orang tersebut dengan maksud sebagai pembalasan terhadap orang-orang Bani ‘Amir karena mereka telah membunuh para shahabat Rasulullah SAW.
Setelah ‘Amr bin Umayyah tiba di hadapan Nabi SAW, dia menceritakan kejadian tersebut kepada beliau, maka beliau bersabda :
لَقَدْ قَتَلْتَ قَتِيْلَيْنِ َلاَدِيَنَّهُمَا
Sungguh kamu telah membunuh dua orang, maka aku pasti akan membayar diyatnya. [Ibnu Hisyam 4, hal. 139-140]
Betapa sedih Nabi SAW tatkala menerima laporan yang disampaikan oleh dua orang shahabat itu, sehingga beliau ketika itu menyatakan penyesalannya terhadap Abu Baraa’
-BERSAMBUNG KE KISAH DOA QUNUT (3)
BACA JUGA : KISAH DO'A QUNUT (3)
Demikianlah Artikel KISAH DO'A QUNUT (2)
Sekianlah artikel KISAH DO'A QUNUT (2) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel KISAH DO'A QUNUT (2) dengan alamat link https://cheatterbaru2.blogspot.com/2016/02/kisah-do-qunut-2.html