Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten
Judul : Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten
link : Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten
Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten
Kabar baik ini untuk jalur pendalian. Kini jalur pendakian baru yang melalui Sapuangin di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dibuka bulan Mei 2017 oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Pembukaan jalur ini adalah berdasarkan hasil revisi zonasi Merapi pada 2015 pasca-erupsi 2010. Nantinya untuk jalur pendakian gunung merapi ada dua jalur resmi pendakian umum ke Merapi. Sebelumnya ada lima jalur.
“Dengan tambahan jalur pendakian akan menjaga ekosistem untuk istirahat dan memperbaiki diri. Juga jalur tidak cepat rusak karena populasi pendaki,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II (Wilayah Boyolali-Klaten) Balai TNGM, Iskandar, saat ditemui Tempo di hutan Tritis, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Kamis, 23 Februari 2017.
Adapun untuk lima jalur sebelum erupsi Merapi 2010 yang dilalui adalah jalur pendakian via Selo, via Babadan, Kinahrejo, via Sapuangin, dan via jalur Lendong. Kemudian jalur yang diperbolehkan dilalui hanya tinggal jalur Selo saja yang berlokasi di Kabupaten Boyolali. Sebab, jalur pendakian merapi yang lainnya telah rusak parah setelah erupsi, terutama Kinahrejo, Kabupaten Sleman, dan Babadan, Kabupaten Klaten, yang tergerus longsoran lahar.
Sedangkan kebanyakn pendaki yang mendaki melewati jalur Sapuangin berisiko tersesat. Sebelum posko Watu Bolong, apabila kita belok ke kiri, pendaki bisa tersesat ke Kali Woro dan apabila belok ke kanan tersesat ke Gunung Bibi.
Nantinya, selain Selo dan Sapuangin, TNGM akan mengaktifkan jalur Lendong di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. “Tapi jalur Lendong khusus untuk rescue,” kata Iskandar.
Adapun jalur Sapuangin ini mempunyai karakteristik berbeda apabila dibandingkan dengan jalur pendakian via selo. Jalurnya lebih panjang ketimbang pendakian dari Selo. Kalau pendakian lewat jalur Selo bisa berangkat pagi pulang sore dengan jarak tempuh sekitar 2-3 jam saja, pendakian merapi lewat Sapuangin ini bisa memakan jarak tempuh 9 sampai 14 jam. Ada empat posko yang dilewati, yaitu posko 1, posko 2 untuk area camping, posko 3 di Watu Bolong, dan posko 4 di Pasar Bubrah.
“Karena jalur panjang, pendaki disarankan menginap. Bisa di posko 2 atau 3. Nanti ada area camping 3-4 hektare,” ujar Iskandar.
Jalur yang panjang itu pula salah satu alasan pihak TNGM akan memperketat persyaratan pendaki yang masuk. Setiap perlengkapan logistik pendaki akan dicek untuk memastikan sesuai dengan daftar persyaratan. “Ini bentuk edukasi bagi pendaki,” tutur Iskandar.
Meskipun jalurnya panjang, trek yang dilalui tidak seterjal di jalur Selo. Pendaki pun akan disuguhi pemandangan indah setelah satu jam perjalanan: bisa melihat Yogyakarta pada malam hari serta bisa terus melihat puncak Merapi selama mendaki.
Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati juga akan menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY untuk pembaruan cuaca dan pengolahan data cuaca, BPPTK, dan SAR. “Kami ingin ada standar pendakian gunung api,” kata Ammy.
Sumber : tempo.com
Demikianlah Artikel Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten
Sekianlah artikel Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, Klaten dengan alamat link https://cheatterbaru2.blogspot.com/2017/02/pendakian-gunung-merapi-via-sapuangin.html