Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh
Judul : Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh
link : Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh
Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh
Salam. Setelah sebelumnya mengenai pembahasan kalimat efektif dan tidak efektif, kali ini kita masih seputar jenis kalimat. Kali ini kita akan membahas mengenai Kalimat Deklaratif, Imperatif, dan Kalimat Interogatif. Kita akan bahas mulai dari Kalimat Deklaratif? dan apa ciri-ciri dari kalimat deklaratif itu? mari kita akan ulas secara rinci mengenai pembahasan kalimat jenis ini.
Menurut fungsinya, kalimat dibedakan menjadi tiga. Yaitu kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan kalimat interogatif.
Kalimat deklaratif pada umumnya digunakan untuk membuat suatu pernyataan sehingga kandungan isinya merupakan berita informasi tanpa mengharapkan suatu respon tertentu dari lawan bicara. Misalnya, setelah kita melihat suatu kejadian lalu menyampaikan kepada orang lain tentang hal itu, maka kita bisa menyampaikannya dalam berbagai macam kalimat berita (deklaratif).
b. Aku melihat pacar kamu tadi malam
Jika ditinjau dari bentuknya, kalimat berita atau Deklaratif bermacam-macam, ada yang berbentuk aktif, pasif, inversi, dan sebagainya, tetapi dilihat dari fungsi komunikatifnya, kalimat di atas sama yaitu merupakan kalimat berita.
Bentuk-bentuk kalimat Deklaratif (Kalimat Berita)
1. Bapakku bukan seorang koruptor. (negatif)
2. Ibuku tidak suka daging sapi. (negatif)
3. Rendi merupakan pembunuh yang sadis. (positif)
4. Presiden baru saja meresmikan masjid agung di Surabaya. (positif)
5. Banyak pejabat yang melakukan korupsi. (positif).
Kalimat negatif cirinya, mengandung kata "bukan" atau "tidak" sebagai sebuah pengingkaran atau pengecualian.
a. Intonasinya yang netral, tak ada suatu bagian yang dipentingkan dari yang lain
b. Suatu bagian dari kalimat berita bisa dijadikan pokok pembicaraan.
1. Kalimat berita menyungguhkan
Jenis kalimat berita ini biasanya ditunjang oleh kata tugas: ya, betul, benar, sungguh, nyata, tak boleh tidak, sudah tentu, dsb. Contoh: Memang betul, ia yang bersalah.
2. Kalimat ingkar
Jenis kalimat berita ini ditunjang oleh kata tugas: tidak, sungguh tidak, bukan, sedikitpun tidak, dsb. Contoh: Sungguh, saya tidak mengambil uang itu.
3. Kalimat berita memungkinkan
Jenis kalimat berita ini menyatakan berita yang belum/tidak pasti, menunjukkan tanggapan kemungkinan yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Ditunjang oleh kata tugas: agaknya, rupanya, rasanya, barangkali, mungkin, dsb. Contoh: Awan hitam menebal, mungkin akan turun hujan lebat.
4. Kalimat langsung
Jenis kalimat berita ini adalah kalimat berita yang memuat peristiwa/kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tsb.
Ciri:
1. bertanda petik dalam bahasa tulis.
2. intonasi bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan:
a. pengiring-kutipan
b. kutipan-pengiring
c. kutipan-pengiring-kutipan
4. Bunyi pertama awal kutipan dimulai dengan huruf besar pada susunan cara ke-1, ke-2, dan kutipan pertama cara ke-3.
Contoh:
a. Ayah menyuruh, "Antarkan surat ini ke kantor Bapak!" (pengiring-kutipan)
b. "Ayo, masuk satu satu!" gertak polisi pada tiga orang pencopet yang baru saja tertangkap. (kutipan-pengiring)
5. Kalimat tidak langsung
Jenis kalimat berita yang memuat peristiwa/kejadian dari sumber lain yang diubah susunannya oleh penutur, tidak menirukan atau mengucapkan lagi langsung dari sumber lain tersebut
Ciri-ciri:
1. Tidak bertanda petik.
2. Intonasi mendatar/menurun pada akhir kalimat.
3. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
#kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3
#kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1
#kata ganti orang ke-2 jamak/"kita" menjadi "kami" atau "mereka"
4. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dsb.
Contoh:
a. Ayah menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantornya.
b. Polisi menggertak tiga orang pencopet yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
Ada beberapa cara mengubah kalimat langsung jadi kalimat tak langsung.
Ayah bertanya, "Pelajaranmu kauabaikan?"
Diubah menjadi:
Ayah bertanya, kalau-kalau pelajaranku kuabaikan.
Ayah bertanya, apakah pelajaranku kuabaikan.
Ayah menanyakan kalau-kalau saya mengabaikan pelajaran saya.
6. Kalimat pengandaian
Jenis kalimat berita yang berisikan pernyataan hasrat atau angan-angan masa depan yang mungkin bisa tercapai/tidak, atau menunjukkan peristiwa masa lampau yang tak mungkin terulang lagi.
Ciri:
- intonasi kalimat berita
- menggunakan kata tugas: jika, kalau, andai, andaikan, andaikata.
Contoh: Andaikan aku menjadi pelaut, akan kutindak tegas penyelundupan barang ilegal.
7. Kalimat perlawanan/beralah
Jenis kalimat berita yang berisi pernyataan yang bagiannya dipertentangkan dengan bagian lain.
Ciri:
- Intonasi kalimat berita
- menggunakan kata tugas: meskipun, walaupun, sekalipun, dsb.
Contoh:
1. Meskipun Rudi mendapat nilai buruk, namun ia tidak patah semangat. (apabila kata hubung pertentangan diletakkan di awal kalimat, maka digunakan tanda koma untuk memisahkan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya.)
2. Budi tidak patah semangat meskipun ia mendapat nilai buruk. (apabila kata hubung pertentangan diletakkan di tengah kalimat, maka tidak perlu digunakan tanda koma untuk memisahkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.)
Menurut fungsinya, kalimat dibedakan menjadi tiga. Yaitu kalimat deklaratif, kalimat imperatif, dan kalimat interogatif.
Kalimat Deklaratif
Pengertian Kalimat Deklaratif (Kalimat Berita)
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi atau mengandung untuk memberitakan suatu kabar kepada lawan bicara. Hal yang dikabarkan umumnya adalah pengungkapan suatu peristiwa atau kejadian. Kalimat deklaratif biasanya juga disebut kalimat beritaKalimat deklaratif pada umumnya digunakan untuk membuat suatu pernyataan sehingga kandungan isinya merupakan berita informasi tanpa mengharapkan suatu respon tertentu dari lawan bicara. Misalnya, setelah kita melihat suatu kejadian lalu menyampaikan kepada orang lain tentang hal itu, maka kita bisa menyampaikannya dalam berbagai macam kalimat berita (deklaratif).
Contoh kalimat Deklaratif
a. Kemarin sore di sini ada kecelakaanb. Aku melihat pacar kamu tadi malam
Jika ditinjau dari bentuknya, kalimat berita atau Deklaratif bermacam-macam, ada yang berbentuk aktif, pasif, inversi, dan sebagainya, tetapi dilihat dari fungsi komunikatifnya, kalimat di atas sama yaitu merupakan kalimat berita.
Bentuk-bentuk kalimat Deklaratif (Kalimat Berita)
- Kalimat berita positif.
- Kalimat berita negatif
1. Bapakku bukan seorang koruptor. (negatif)
2. Ibuku tidak suka daging sapi. (negatif)
3. Rendi merupakan pembunuh yang sadis. (positif)
4. Presiden baru saja meresmikan masjid agung di Surabaya. (positif)
5. Banyak pejabat yang melakukan korupsi. (positif).
Kalimat negatif cirinya, mengandung kata "bukan" atau "tidak" sebagai sebuah pengingkaran atau pengecualian.
Ciri-ciri kalimat Berita
Susunan kalimat tidak bisa dijadikan sebagai ciri-ciri karena hampir sama saja dengan susunan kalimat-kalimat lainnya. Ciri-ciri formal yang dapat membedakan diantaranya:a. Intonasinya yang netral, tak ada suatu bagian yang dipentingkan dari yang lain
b. Suatu bagian dari kalimat berita bisa dijadikan pokok pembicaraan.
Macam-macam Kalimat Deklaratif
1. Kalimat berita menyungguhkan
Jenis kalimat berita ini biasanya ditunjang oleh kata tugas: ya, betul, benar, sungguh, nyata, tak boleh tidak, sudah tentu, dsb. Contoh: Memang betul, ia yang bersalah.
2. Kalimat ingkar
Jenis kalimat berita ini ditunjang oleh kata tugas: tidak, sungguh tidak, bukan, sedikitpun tidak, dsb. Contoh: Sungguh, saya tidak mengambil uang itu.
3. Kalimat berita memungkinkan
Jenis kalimat berita ini menyatakan berita yang belum/tidak pasti, menunjukkan tanggapan kemungkinan yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Ditunjang oleh kata tugas: agaknya, rupanya, rasanya, barangkali, mungkin, dsb. Contoh: Awan hitam menebal, mungkin akan turun hujan lebat.
4. Kalimat langsung
Jenis kalimat berita ini adalah kalimat berita yang memuat peristiwa/kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tsb.
Ciri:
1. bertanda petik dalam bahasa tulis.
2. intonasi bagian kutipan bernada lebih tinggi dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan:
a. pengiring-kutipan
b. kutipan-pengiring
c. kutipan-pengiring-kutipan
4. Bunyi pertama awal kutipan dimulai dengan huruf besar pada susunan cara ke-1, ke-2, dan kutipan pertama cara ke-3.
Contoh:
a. Ayah menyuruh, "Antarkan surat ini ke kantor Bapak!" (pengiring-kutipan)
b. "Ayo, masuk satu satu!" gertak polisi pada tiga orang pencopet yang baru saja tertangkap. (kutipan-pengiring)
5. Kalimat tidak langsung
Jenis kalimat berita yang memuat peristiwa/kejadian dari sumber lain yang diubah susunannya oleh penutur, tidak menirukan atau mengucapkan lagi langsung dari sumber lain tersebut
Ciri-ciri:
1. Tidak bertanda petik.
2. Intonasi mendatar/menurun pada akhir kalimat.
3. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat langsung mengalami perubahan, yakni:
#kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3
#kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1
#kata ganti orang ke-2 jamak/"kita" menjadi "kami" atau "mereka"
4. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, tentang, dsb.
Contoh:
a. Ayah menyuruhku untuk mengantarkan surat ini ke kantornya.
b. Polisi menggertak tiga orang pencopet yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
Ada beberapa cara mengubah kalimat langsung jadi kalimat tak langsung.
Ayah bertanya, "Pelajaranmu kauabaikan?"
Diubah menjadi:
Ayah bertanya, kalau-kalau pelajaranku kuabaikan.
Ayah bertanya, apakah pelajaranku kuabaikan.
Ayah menanyakan kalau-kalau saya mengabaikan pelajaran saya.
6. Kalimat pengandaian
Jenis kalimat berita yang berisikan pernyataan hasrat atau angan-angan masa depan yang mungkin bisa tercapai/tidak, atau menunjukkan peristiwa masa lampau yang tak mungkin terulang lagi.
Ciri:
- intonasi kalimat berita
- menggunakan kata tugas: jika, kalau, andai, andaikan, andaikata.
Contoh: Andaikan aku menjadi pelaut, akan kutindak tegas penyelundupan barang ilegal.
7. Kalimat perlawanan/beralah
Jenis kalimat berita yang berisi pernyataan yang bagiannya dipertentangkan dengan bagian lain.
Ciri:
- Intonasi kalimat berita
- menggunakan kata tugas: meskipun, walaupun, sekalipun, dsb.
Contoh:
1. Meskipun Rudi mendapat nilai buruk, namun ia tidak patah semangat. (apabila kata hubung pertentangan diletakkan di awal kalimat, maka digunakan tanda koma untuk memisahkan kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya.)
2. Budi tidak patah semangat meskipun ia mendapat nilai buruk. (apabila kata hubung pertentangan diletakkan di tengah kalimat, maka tidak perlu digunakan tanda koma untuk memisahkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya.)
Lihat Juga Paragraf Generalisasi, Nalogi, dan KausalitasPada dasarnya Kalimat deklaratif berfungsi untuk memberi informasi / berita tentang sesuatu hal. Demikian penjelasan mengenai Kalimat Deklaratif. Semoga pembahasan lainnya ke depan akan membahas mengenai Jenis kalimat yang anda cari. Salam
Demikianlah Artikel Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh
Sekianlah artikel Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kalimat Deklaratif; Pengertian, Ciri, Macam-macam, dan Contoh dengan alamat link https://cheatterbaru2.blogspot.com/2016/07/kalimat-deklaratif-pengertian-ciri.html