agen bola online agen poker online
Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016 - Cheater251 | Free Download Cheat LostSaga, PointBlank, First Blood 2017

Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016

Fast Download
Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016 - Hallo sahabat Cheater251 | Free Download Cheat LostSaga, PointBlank, First Blood 2017, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016 , kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel News, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016
link : Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016

Baca juga


Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016

Fast Download


 Assalammu'alaikum Wr. Wb

Hello, apa kabar, saya mau berbagi ni keseruan saya saat mengikuti kegiatan Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016. Dalam kegiatan besar Pekan Sastra 2016. Kebetulan tahun ini Bengkulu yang menjadi tuan rumahnya. Kegiatan ini digawangi oleh kantor bahasa Bengkulu dan bekerjasama dengan 10 kantor bahasa yang ada di Sumatera, ya sesuai dengan jumlah provinsi yang ada.

Lets, mari ikuti terus ya keseruan saya. Ini kebenaran saya datangnya agak telat. Undangan jam delapan, la saya baru berangkat dari rumah jam delapan lewat sepuluh menit. Untung pake motor jadi bisa gising-gising, sip nyampe. Apalagi lewat jalur jalan pantai Panjang. Amanlah gak ada lampu merah, bebas hambatan.

Sepuluh menit sampai, parkir motor, udah masuk. Oh, iya acaranya di hotel Nala Sea Side ya, di pantai Panjang.

Lanjut registrasi, setiap peserta mendapatkan satu map berisi alat tulis, lalu kopian semua materi panelis. Hmmm, kalo liat mapnya. Ini udah map yang kesekian saya punya dengan warna yang sama :D dan dari kantor bahasa juga.



Tamu undangan hari ini menurut panitia, sekitar 60 orang dari kalangan komunitas, penulis, akademisi, praktisi dan lain sebagainya yang emang diundang ama panitia. Saya datang kemari atas nama Komunitas Forum Lingkar Pena Bengkulu dan Blogger Bengkulu

Supaya gak ngantuk dan bete, selain menyediakan snack dan minuman ada kopi atau teh. Panitia emang membuat acara ini seolah seperti dialog ringan, dimana pemateri diberikan waktu singkat saja memaparkan materi mereka sekitar tujuh menitan. Lalu ada tanya jawabnya, santai dan model kursinya juga santai dan nyaman banget. Asik pokoke.

Para pemateri yang merupakan para sastrawan ini berasal dari perwakilan setiap provinsi yang ada.

Pematerinya adalah

1. Pengembangan Komunitas Literasi Sastra Dalam Tatanan Ekonomi Kreatif, Oleh Ibu Kemalawati #Sastrawan/pendiri Lembaga Budaya Lapena Banda Aceh/Inisiator Temu Penyair 8 Negara/Kurator Buku Puisi Pasie Karam Temu Penyair Nusantara Meulaboh/Penerima Penghargaan Sastra Untuk Pendidik. Lebih kecenya lagi Ibu ini ternyata seorang guru Matematika di sebuah SMK di Aceh

2. Mengugah Pembelajaran Sastra Anak oleh Ibu Kurniati dari Bangka Belitung. Seorang guru Bahasa Indonesia dan seorang penulis. Karya terbarunya adalah Kumpulan artikel Dua Guru Menulis (2015), Guru Menjawab Tantangan (2016. Selain senang menulis, ia juga suka membuat cerita bergambar (Komik)

3.Revitalisasi Nilai Sastra Klasik Sumatera Dalam Teks Dan Petunjuk. Oleh bapak Azhar, Mj perwakilan dari kantor Bahasa Jambi

4. Membudayakan Kegiatan Literasi Folklor ( Studi kreatif untuk proyeksi naskah drama) Oleh bapak Emong Soewandi dari Bengkulu.#Sastrawan kondang dari kabupaten Kepahiang, Bengkulu dengan segudang prestasi dan penghargaan. Banyak amat kalo mau ditulisin. Yang pasti bapak Emong ini seorang guru Bahasa Indonesia dan suka dengan kegiatan teater, sudah menjadi sutradara di banyak naskah drama dan sudah dipentaskan dimana-mana.

5.Tradisi: Pewarisan Nilai-Nilai Religi : Menuju Jalan Spiritualitas Kepenyairan Sumatera. Oleh bapak Nanang Sunarya. Perwakilan dari Jambi

6. Pantun: Transformasi Dari Tradisi Lisan, Tradisi Tulisan Hingga Ke Seni Pertunjukkan. Oleh bapak Rendra Setyadiharja, S. Sos. M.IP # Dosen STISIPOL Raja Haji Tanjung Pinang/ Penyair/ Pemecah Rekor MURI Berbalas Pantun Terlama Selama 6 Jam Tanpa Henti di Taman Ismail Marzuki 2008

7. Pencatatan Aspek Musikal Pada Syair Melayu Di Riau. Oleh ibu Idawati, M.A#Dosen tetap diprodi Sendratasik FKIP Universitas Islam Riau dan dosen luar biasa di Akademi Kesenia Melayu Riau/Pemateri pada seminar budaya/ instruktur vokal tradisi melayu/pembina kelompok paduan suara

Dari ketujuh penelis, yang termuda adalah bapak Rendra yang jago pantun. Awal dia bicara aja, dibuka ama pantun banyak amat dan semua pantunnya baru kali itu pun saya mendengarkannya. Emang ajib ni pak dosen.

Usai panelis menyampaikan materinya, ya biasalah peserta juga nanya-nanya dan berdiskusi. Ajang ini yang paling saya sukai, sehingga menambah banyak informasi dan wawasan.

Cuma sayang, gak ada sesi sharing. Padahal saya mau sih share soal beberapa hal terutama soal penerbitan buku, cara publikasi dan promosi buku sampai dengan kelas menulis. Mungkin karena keterbatasan waktu kali ya.

Yook, kantor bahasa bikin lagi dong acara lain yang membahas hal-hal yang saya sebutkan tadi :D



Inti dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan dan memotivasi agar cerita/tradisi lisan yang ada di sekitar kita. yang bisa kita gunakan di dalam adat budaya kita. Dapat kita jadikan tradisi tulis. Kita diajak menuliskan banyak hal yang terjadi di sekitar kita ke dalam sebuah buku. Lalu, setelah itu karya tersebut juga dapat dijadikan bahan untuk dijadikan pertujukan sebuah seni

Misalnya, kita sering kali mendengar banyak mitos, cerita legenda yang beredar dari mulut ke mulut, menjadi sebuah cerita warisan. Seperti kalo di Bengkulu cerita tentang Putri Gading Cempaka. Iya, saya dan kakak-kakak saya masih diperdengarkan cerita tersebut oleh ibu atau nenek saya. 

Gimana dengan anak cucu saya, darimana mereka mendapatkannya. Sedangkan saya belum tentu bisa seratus persen bercerita dengan cara yang sama. Pasti sedikit banyaknya ada yang miss.  Nah, bagaimana cerita lisan tersebut supaya awet dan dapat dilestarikan. dapat terus dilihat dan diperdengarkan oleh anak cucu kita, untuk puluhan tahun ke depan. Yaitu, dengan jalan menuliskannya. Sehingga ada arsip dan ada warisannya. 


Oleh karena itu dengan tradisi tulis, kita berharap adat budaya, seni budaya, adat istiadat yang ada di dalam budaya kita akan terus lestari dan diingat oleh anak cucu kita nanti.


Oh, ya ni jadi keingat pas lihat MC acaranya adalah duta Bahasa Bengkulu tahun 2015 yang lalu. Tahun ini pemilihan duta bahasa baru akan dimulai di bulan September ini. Hayuuk, daftar. Saya mau sih, cuma nyamgkut di berbagai syarat dan ketentuan pas mau daftar, hehehe.

Oh, ya acara ini meski cuma saya ikuti satu sesi aja, soalnya saya harus keburu pulang baby Nasya yang baru berusia 4 bulan sudah menelpon :D. Ada sesi bedah buku juga. Saya sempatkan buat promosi buku terbaru saya. Iya buku Pintar Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui Golongan Darah, hihihi. Sekalianlah ya, kan banyak temu orang-orang keren di sini.

Buku ini bisa teman-teman dapatkan di seluruh toko Gramedia. Harga kisaran Rp. 35.000. Jika ingin fast respon juga bisa hubungi saya langsung ya.


Itu, ada satu foto nyelip bapak-bapak ya. Itu katanya istrinya yang bergolongan darah O. Bapak ini sastrawan dari Palembang, pas saya tanya pempeknya mana. Bapaknya bales, dengan senyuman sambil bilang habis :D. Jiaaaaaaaaaah, bapak sesama orang Sumatera gak boleh pelit dong ya.



Balik lagi ke kegiatan ini ya, pokoknya acaranya bermanfaat banget buat saya. Menambah ilmu, wawasan dan pastinya juga menambah teman. Sering-sering aja deh dilakukan acara sejenis ini. Saya siap kok mengajak teman-teman yang lain buat datang jadi pengembiranya.
Sukses selalu ya kantor Bahasa dimana aja, khususnya di Sumatera dan yang tersayang di Bengkulu.

Dada, salam !
Fast Download


Demikianlah Artikel Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016

Sekianlah artikel Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Temu Sastrawan Se-Sumatera 2016 dengan alamat link https://cheatterbaru2.blogspot.com/2016/09/temu-sastrawan-se-sumatera-2016.html