Aklimatisasi di Pendakian Gunung
Judul : Aklimatisasi di Pendakian Gunung
link : Aklimatisasi di Pendakian Gunung
Aklimatisasi di Pendakian Gunung
Apa itu aklimatisasi?
Aklimatisasi adalah suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap lingkungan baru yang akan dimasukinya.
Apakah aklimatisasi itu penting?
Seperti definisi diatas, aklimatisasi penting untuk pendakian gunung atau buat kamu yang suka bermain-main di ketinggian. Menurut sebuah sumber, ketinggian itu dibagi menjadi 3 skala, yaitu High (8.000-12.000 feet [2.438-3.658 meters]), Very High (12.000-18.000 feet [3.658-5.487meters]), dan ketinggian dalam kategori Extremely High (>18.000 feet [> 5.500 meters]). Konsentrasi oksigen pada permukaan laut adalah sekitar 21% dengan tekanan oksigen rata-rata 760 mmHg.
Semakin tinggi letak suatu tempat maka konsentrasi oksigen tetap sama, namun tekanannya (PO2) yang semakin merendah. PO2 di ketinggian > 12.000 feet (> 3.658 mdpl) adalah sekitar 483 mmHg, sedangkan unruk tekanan di puncak everest hanya sekitar 231 mmHg saja. Maka dari itu tubuh kita harus beradaptasi dengan rendahnya tekanan oksigen ini.
Agar bisa beradaptasi, tubuh kita perlu melakukan banyak perubahan seperti nafas yang lebih dalam dan juga cepat, detak jantung yang lebih cepat, peningkatan jumlah darah yang dipompa dari jantung, pada produksi sel darah merah dan hemoglobin yang lebih banyak, dan sebagainya. Proses ini membutuhkan waktu, makanya harus dilakukan dengan aklimatisasi.
Menurut sumber, Aklimatisasi itu dimulai pada ketinggian >10.000 feet (3.048 mdpl), dan terdapat istilah yang dikenal dengan "Climb high, sleep low", yang berarti saat siang hari, kita mendaki sekitar 2.000-3.000 feet (610-914 m), kemudian turun kembali saat sore untuk tidur di titik awal pendakian. Lalu esoknya mendaki ke titik aklimatisasi kita yang kemarin dicapai dan menginap lagi disana, kemudian ketitik aklimatisasi baru lagi, selepas itu turun lagi untuk tidur di titik awal. Begitu pula seterusnya, seperti itulah cara melakukan aklimatisasi.
Namun lamanya kita melakukan aklimatisasi akan tergantung dari ketinggian gunungnya. Semakin tinggi, maka aklimatisasinya akan semakin lama. Dan semakin lama aklimatisasi, akan semakin baik untuk tubuh.
Apabila saat aklimatisasi di ketinggian tertentu, kemudian muncul gejala Mountain sickness, berarti pilihannya ada 2, yaitu dengan menambah waktu aklimatisasi atau turun ataupun menghentikan perjalanan, karena jika memaksakan, bisa saja nyawa taruhannya.
Itulah dia tentang aklimatisasi di pendakian gunung, semoga bermanfaat.
Demikianlah Artikel Aklimatisasi di Pendakian Gunung
Sekianlah artikel Aklimatisasi di Pendakian Gunung kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Aklimatisasi di Pendakian Gunung dengan alamat link https://cheatterbaru2.blogspot.com/2016/09/aklimatisasi-di-pendakian-gunung.html