Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung
Judul : Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung
link : Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung
Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung
Sempat Tak Direstui, Wilda Curi-curi Waktu Untuk Mendaki Gunung
Dikutip dari SURYA.co.id | GRESIK, Kecintaannya pada aktivitas outdoor membawa Wilda Sahliyah (20) mengenal dunia pecinta alam seperti pendakian gunung.
Gadis cantik asal Tanah Giri Jalan Sunan Prapen Nomer XIII ini sepakat jika dunia pendakian bukan hanya diperuntukkan kaum adam saja. Melainkan, wanita pun juga boleh mempunyai hobi mendaki gunung.
Akantetapi bungsu dari lima bersudara ini sempat tidak mendapat restu dari ibundanya untuk menggeluti hobi pecinta alam yang sudah tertanam pada dirinya sejak kecil itu.
Tentunya, hal inilah yang sempat membuatnya kecewa berat. Kemudian dia pun curi-curi waktu untuk melampiaskan hasratnya mendaki gunung.
Ketika orang tuanya tidak ada di rumah, dia pergi bersama teman-teman pecinta alam Pamtasi (Pencinta Alam MTS Ma'arif Sidomukti) untuk menuju ke Puncak Welirang 3.156 DPL yang ada di balik punggung Gunung Arjuna 3.339 DPL.
Sepulang dirinya dari pendakian, dia baru cerita ke ibunya kalau dari Puncak Welirang. Sontak, wanita berhijab ini pastinya sempat kena marah karena tidak izin saat mendaki gunung.
“Bukannya aku mau jadi anak yang gak patuh sama orang tua, cuma aku seperti itu ingin menunjukan ke ortu kalau di gunung itu gak seburuk yang dipikirkan. Di mana aku merasakan kenyamanan dan kagum sama ciptaan yang kuasa. Selain menikmati Alam kita juga menjaga Alam tersebut,” ujar Wilda kepada SURYA, Jumat (14/4/2017).
Mahasiswi Universitas Gresik Prodi FKIP ini memberikan pengertian tentang safety pendakian dan memberikan pengertian kepada ibunya jika di dunia petualangan seperti mendaki gunung sesuai rule serta rute pendakian akan terbukti aman.
“Cara untuk meyakinkan ortu, aku menunjukkan ke mereka kalau aku bisa. Aku mandiri, dan bertanggung jawab sama apa yang saya lakukan. Terkadang aku memberikan penjelasan atau pandangan ke mereka tentang gunung. Meskipun ortu gak langsung yakin namun saya tetap berusaha sampai ortu benar-benar mengizinkan. Sekarang sudah bebas mau mendaki ke gunung-gunung manapun sudah diperbolehkan,” ungkapnya.
Wilda yang sekarang ini menjadi Pembina Pamtasi sangat menyadari apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Ia sadar restu ortu itu sangat berharga karena apapun yang dilakukan atas restu ortu maka akan terasa nyaman dan selalu dimudahkan segala urusannya.
“Ya namanya ortu kan pasti was-was, apalagi aku perempuan dan anak bungsu pula. Wajar kalau ortu sempat melarang karena khawatir terhadap anaknya,” imbuhnya.
Sumber : surya.co.id
Dikutip dari SURYA.co.id | GRESIK, Kecintaannya pada aktivitas outdoor membawa Wilda Sahliyah (20) mengenal dunia pecinta alam seperti pendakian gunung.
Gadis cantik asal Tanah Giri Jalan Sunan Prapen Nomer XIII ini sepakat jika dunia pendakian bukan hanya diperuntukkan kaum adam saja. Melainkan, wanita pun juga boleh mempunyai hobi mendaki gunung.
Akantetapi bungsu dari lima bersudara ini sempat tidak mendapat restu dari ibundanya untuk menggeluti hobi pecinta alam yang sudah tertanam pada dirinya sejak kecil itu.
Tentunya, hal inilah yang sempat membuatnya kecewa berat. Kemudian dia pun curi-curi waktu untuk melampiaskan hasratnya mendaki gunung.
Ketika orang tuanya tidak ada di rumah, dia pergi bersama teman-teman pecinta alam Pamtasi (Pencinta Alam MTS Ma'arif Sidomukti) untuk menuju ke Puncak Welirang 3.156 DPL yang ada di balik punggung Gunung Arjuna 3.339 DPL.
Sepulang dirinya dari pendakian, dia baru cerita ke ibunya kalau dari Puncak Welirang. Sontak, wanita berhijab ini pastinya sempat kena marah karena tidak izin saat mendaki gunung.
“Bukannya aku mau jadi anak yang gak patuh sama orang tua, cuma aku seperti itu ingin menunjukan ke ortu kalau di gunung itu gak seburuk yang dipikirkan. Di mana aku merasakan kenyamanan dan kagum sama ciptaan yang kuasa. Selain menikmati Alam kita juga menjaga Alam tersebut,” ujar Wilda kepada SURYA, Jumat (14/4/2017).
Mahasiswi Universitas Gresik Prodi FKIP ini memberikan pengertian tentang safety pendakian dan memberikan pengertian kepada ibunya jika di dunia petualangan seperti mendaki gunung sesuai rule serta rute pendakian akan terbukti aman.
“Cara untuk meyakinkan ortu, aku menunjukkan ke mereka kalau aku bisa. Aku mandiri, dan bertanggung jawab sama apa yang saya lakukan. Terkadang aku memberikan penjelasan atau pandangan ke mereka tentang gunung. Meskipun ortu gak langsung yakin namun saya tetap berusaha sampai ortu benar-benar mengizinkan. Sekarang sudah bebas mau mendaki ke gunung-gunung manapun sudah diperbolehkan,” ungkapnya.
Wilda yang sekarang ini menjadi Pembina Pamtasi sangat menyadari apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Ia sadar restu ortu itu sangat berharga karena apapun yang dilakukan atas restu ortu maka akan terasa nyaman dan selalu dimudahkan segala urusannya.
“Ya namanya ortu kan pasti was-was, apalagi aku perempuan dan anak bungsu pula. Wajar kalau ortu sempat melarang karena khawatir terhadap anaknya,” imbuhnya.
Sumber : surya.co.id
Demikianlah Artikel Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung
Sekianlah artikel Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dilarang Ortu, Wanita Cantik ini Curi Waktu untuk Mendaki Gunung dengan alamat link https://cheatterbaru2.blogspot.com/2017/04/dilarang-ortu-wanita-cantik-ini-curi.html